Kamis, 28 Februari 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.       Hasil Penelitian
4.1.1.      Sejarah Singkat Primkoppol Resort xxx
Primkoppol Resort xxx didirikan pada tanggal 29 Agustus 1960 berdasarkan hasil rapat anggota. Koperasi tersebut yang bertujuan untuk kesejahteraan anggota pada khusunya dan kemajuan daerah kerja pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Koperasi memiliki  anggota yang terdiri atas Anggota Polri dan PNS Polri. Kegiatan yang dilakukan pada saat itu adalah menjual kebutuhan pokok untuk karyawan dan anggotanya.
Dalam mencapai maksud dan tujuan, Primkoppol Resort xxx menyelenggarakan usaha, yaitu mewajibkan dan menggiatkan anggota untuk menyimpan pada koperasi secara teratur, memberikan pinjaman kepada anggota untuk keperluan yang bermanfaat, menjalankan tujuan penyaluran barang kebutuhan pokok yang diperlukan oleh para anggota, menyelenggarakan usaha lainnya dalam lapangan produksi menurut kebutuhan dan kemampuan, menyelenggarakan pembelian bersama barang-barang kebutuhan pokok untuk anggota, menyelenggarakan distribusi barang-barang, serta menambah pengetahuan anggota tentang koperasi.
Setelah memperoleh status badan hukum yang sah Primkoppol Resort xxx menjalankan unit usaha berupa pertokoan dan simpan pinjam. Pada saat itu unit usaha pertokoan merupakan unit usaha yang paling besar memberikan kontribusi pada keuangan koperasi dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada tahun 1989 koperasi mendirikan unit usaha Foto Copy, hal ini bertujuan untuk menunjang perkembangan usahanya dan untuk meningkatkan kepercayaan para anggotanya.
Kegiatan yang dilakukan unit usaha pertokoan adalah menyediakan kebutuhan pokok karyawan dan anggotanya. Barang-barang tersebut dijual secara tunai dan kredit. Untuk penjualan secara tunai kepada non anggota, akan tetapi untuk penjualan secara kredit khusus untuk anggota dan karyawannya saja. Kegiatan unit simpan pinjam adalah memberikan pinjaman kepada anggota dan menghimpun simpanan koperasi berjangka dari anggota.         
4.1.2.      Jenis Usaha
      Untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menjalankan fungsinya, Primkoppol Resort xxx dalam melaksanakan tugasnya harus berpedoman pada pemenuhan kebutuhan para anggota, serta mentaati peraturan dan ukuran yang berlaku bagi koperasi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu asas usaha yang sehat. Adapun bidang usaha yang dilaksanakan Primkoppol Resort xxx, meliputi:              
1.      Unit Simpan Pinjam
a.       Kegiatan Unit Simpan Pinjam ini melayani Anggota POLRI dan PNS POLRI yang membutuhkan pinjaman dengan ketentuan:
-          Mengajukan permohonan kepada Ketua Primkoppol Resor xxx dan diteruskan ke Kapolres selaku Pembina, dengan disertai Struk Gaji dari Juru Bayar.
-     Besarnya pinjaman maximum Rp. 10.000.000- ( Sepuluh Juta Rupiah), dengan bunga 1,5% (satu setengah persen) dari pokok pinjaman dengan diangsur 10 kali dan 20 % angsuran yang 20 X.
  1. Melayani pinjaman kepada Anggota yang mengalami musibah dengan ketentuan angsuran sama dengan yang berlaku pada Unit Simpan Pinjam.
2.      Unit Pertokoan
a.       Usaha unit pertokoan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan anggotanya, serta memberikan kontribusi besar terhadap kondisi keuangan koperasi. Dalam pengadaan barang untuk dijual, koperasi bekerja sama dengan pemasok barang. Adapun barang kebutuahn yang dijual meliputi: atribut Polri, minuman, pakaian, sabun cuci dan segala kebutuhan rumah tangga. Unit Pertokoan melayani kebutuhan Anggota Polri, PNS Polri dan juga  masyarakat.
b.    Perhitungan angsuran dengan jangka waktu 5 sampai 20 kali angsuran dalam setiap unit barang yang diangsur.
3.   Unit Foto Copy
Kegiatan unit Foto Copy dengan penjilidan laporan tetap seperti tahun yang lalu dengan melayani anggota dan keperluan dinas, juga melayani masyarakat umum.
4.1.3.      Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu hubungan kerja antara fungsi-fungsi yang dibentuk untuk melaksanakan tugas yang dibebankan oleh organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, pengaturan pekerjaan akan lebih efektif dari pimpinan sampai bawahan, serta batas-batas kekuasaan dan tanggung jawab pada tiap-tiap bagian dapat digariskan dengan tepat. Adapun struktur organisasi Primkoppol Resort xxx sebagai berikut:
Gambar 4.1
Bagan Struktur Organisasi
Primkoppol Resort xxx
 







Sumber data: Struktur organisasi Primkoppol Resort xxx


4.1.4.      Laporan Keuangan Primkoppol Resort xxx
Dalam SAK ETAP, laporan keuangan yang lengkap meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Sedangkan dalam laporan keuangan Primkoppol Resort xxx, yang disajikan yaitu: neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.




Berikut laporan keuangan yang disajikan Primkoppol Resort xxx:
A.    Laporan Neraca

Tabel 4.1
Primkoppol Resort xxx
Laporan Neraca

Per 31 desember 2011

No. Urut
U R A I A N
Tahun 2011
Tahun 2010
No. Urut
U R A I A N
Tahun 2011
Tahun 2010

( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )

I
AKTIVA LANCAR


IV
KEWAJIBAN LANCAR



1
Kas umum
8,050,058
4,637,595
17
Jasa anggota
498,942,299
463,159,746

2
Bank
2,799,747
2,799,747
18
Dana pengurus
126,995,277
108,627,220

3
Pinjaman diberikan
5,309,248,518
6,597,311,258
19
Dana karyawan
62,319,783
53,135,755

4
Piutang pertokoan
500,960,175
545,810,935
20
Dana pendidikan
77,636,548
68,452,520

5
Piutang Unit FC
27,872,405
27,616,805
21
Dana sosial
70,544,363
62,785,335

6
Piutang khusus
20,005,708
20,988,368
22
Simpanan sukarela
183,000
190,000

7
Persediaan barang toko
13,945,387
20,926,749
23
Hutang usaha
0
0


JUMLAH
5,882,881,998
7,220,091,457
24
Hutang bank
2,847,901,051
4,532,067,528






JUMLAH
3,684,522,321
5,288,418,104

III
INVESTASI JANGKA PANJANG







9
Simpanan pokok di Puskoppol
30,000
30,000
V
MODAL SENDIRI



10
Simpanan wajib di Puskoppol
2,926,500
2,926,500
25
Simpanan pokok
8,110,000
8,060,000

11
Simpanan sukarela di Puskoppol
202,040
202,040
26
Simpanan wajib
1,528,639,600
1,328,490,100


JUMLAH
3,158,540
3,158,540
27
Donasi
530,000
530,000





28
Cadangan
492,051,488
436,947,318

III
AKTIVA TETAP


29
S H U
189,269,429
183,680,565

12
Gedung
20,480,150
20,480,150

JUMLAH
2,218,600,517
1,957,707,983

13
Peralatan kantor
5,305,500
5,305,500





14
Perlengkapan
2,950,045
2,950,045





15
Mesi foto copy
41,434,000
41,434,000





16
Akumulasi penyusutan
53,087,395
47,293,605






JUMLAH
17,082,300
22,876,090
















5,903,122,838
7,246,126,087


5,903,122,838
7,246,126,087


Sumber data: Primkoppol Resort xxx






B.     Laporan Laba Rugi
Tabel 4.2
Primkoppol Resort xxx
Laporan Rugi Laba
Per 31 desember 2011
I
PENDAPATAN









1.
a.
Penjualan Barang Toko




Rp.
873,102,232

























2.
HPP Barang









a.
Persediaan Awal Barang Toko
Rp.
20,926,749





c.
Pembelian Barang Toko

Rp.
755,582,104








Jumlah

Rp.
776,508,853




























3.
a.
Persediaan Akhir Barang Toko
Rp.
13,945,387








Jumlah

Rp.
13,945,387







HPP Barang




Rp.
762,563,466




Keuntungan Toko




Rp.
110,538,766

























4.
Pendapatan Jasa FC





Rp.
11,958,750

5.
Pendapatan Jasa SP





Rp.
166,676,501




Total Pendapatan




Rp.
289,174,017
























II
BIAYA-BIAYA









a.
Biaya Operasional


Rp.
59,010,798




b.
HR Pengurus / Pengawas

Rp.
12,900,000




c.
HR Karyawan / Jurbuk


Rp.
21,600,000




d.
Biaya Penyusutan


Rp.
5,793,790




e.
Biaya Transport Barang

Rp.
600,000



















Total Biaya




Rp.
99,904,588




SHU Thn 2011




Rp.
189,269,429

Sumber data: Primkoppol Resort xxx





C.     Laporan Arus Kas
Tabel 4.3
Primkoppol Resort xxx
Laporan Arus Kas / Bank
Per 31 Desember 2011




(dalam rupiah)

NO
URAIAN
TAHUN 2011
TAHUN 2010
I
ARUS KAS AKTIFITAS OPERSAI




1
SHU tahun berjalan
189,269,429

183,680,565


Penyesuaian dasar kas




2
Penyusutan aktiva tetap
53,087,395

47,293,605








SHU sbl perubahan modal kerja

242,356,824

230,974,170







Perubahan-perubahan




3
Perubahan piutang
2,500,462,944

298,772,915

4
Perubahan persediaan barang
6,981,362

6,261,907

5
Perubahan hutang usaha
0

20,000,000

6
Perubahan dana-dana
44,495,141

115,378,061

7
Perubahan jasa anggota
35,782,553

30,442,836

8
Perubahan simpanan sukarela
7,000

12,000

9
Perubahan piutang FC
255,600

137,000

10
Perubahan hutang bank
(1,684,166,477)

-319,989,302




903,818,123

151,015,417

Arus kas dari aktifitas operasi

1,146,174,947

381,989,587






II
ARUS KAS AKTIFITAS INVESTASI




1
Perubahan penyertaan
0

0

2
Perubahan aktifa tetap
5,793,790

-5,503,575

3
Perubahan Investasi SP
(1,288,062,740)

-501,982,191


Arus kas dari aktifitas investasi

(1,282,268,950)

-507,485,766






III
ARUS KAS AKTIFITAS PENDANAAN




1
Perubahan simpanan pokok
50,000

1,420,000

2
Perubahan simpanan wajib
200,149,500

114,602,452

3
Perubahan cadangan
(55,104,170)

106,181,071

4
Perubahan donasi
0

0

5
Alokasi SHU tahun lalu
(5,588,864)

-170,256,337

6
Perubahan simpanan bank
0

0




139,506,466

51,947,186

Kenaikan / penurunan kas dan bank

3,412,463

1,170,485

Kas dan bank awal

7,437,342

6,266,857

Jumlah kas dan bank akhir periode

10,849,805

7,437,342


Sumber data: Primkoppol Resort xxx

4.2.       Pembahasan
4.2.1.      Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya. Jika SAK ETAP mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya secara spesifik, maka entitas harus menerapkannya sesuai dengan SAK ETAP. Namun, jika dampak yang ditimbulkan tidak material maka entitas diperbolehkan untuk tidak mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP. Jika terdapat transaksi, peristiwa yang tidak diatur spesifik dalam SAK ETAP, maka manajemen dapat menggunakan judgement-nya dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi agar menghasilkan informasi yang relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi dan andal yaitu dalam laporan keuangan yang:
a. Menyajikan laporan keuangan dengan jujur terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas dari suatu entitas.
b. Netral yaitu bebas dari bias.
c. Mencerminkan kehati-hatian.
d. Bersifat lengkap dalam semua hal yang material.
Entitas harus menetapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan SAK ETAP. Kebijakan akuntansi yang diterapkan harus konsisten. Perubahan kebijakan akuntansi dapat dilakukan jika diminta oleh SAK ETAP dan atau menghasilkan informasi yang andal dan lebih relevan. Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai persyaratan SAK ETAP dan atau secara retrospektif. Perubahan retrospektif adalah suatu penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
Kebijakan akuntansi yang terdapat dalam Primkoppol Resort xxx yaitu:
A. Pengakuan
Dalam laporan keuangan neraca yang telah dibuat Primkoppol Resort xxx menggunakan dasar akrual basis yaitu mencatat transaksi-transaksi atau mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadinya dan bukan pada saat pendapatan tersebut diterima ataupun biaya tersebut dibayarkan. Akuntansi berbasis akrual mencatat transaksi pengeluaran dan penerimaan kas, dan juga mencatat jumlah hutang dan piutang perusahaan. Oleh karena itu, akuntansi dengan dasar akrual basis memberikan gambaran yang lebih akurat atas kondisi keuangan perusahaan daripada akuntansi berbasis kas dan juga penggunaan basis akrual lebih kompleks daripada basis kas.
Akrual basis juga mendukung penggunaan anggaran sebagai teknik pengendalian. Pada basis kas, pembayaran hanya dicatat jika telah dibayarkan, sementara pembayaran kewajiban dapat dilakukan dengan jarak waktu tertentu setelah timbulnya kewajiban itu sendiri.
B. Pengukuran
Kas diukur dari saldo tunai yang dimiliki koperasi per 31 Desember. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan tanpa memperhitungkan nilai residu, karena SAK ETAP tidak mengatur tentang adanya nilai   residu.   Penyusutan   dihitung   dengan   menggunakan  metode   garis   lurus

berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
          Tahun
Peralatan dan perabot kantor               10
Mesin foto copy                                14-15
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Piutang usaha diakui pada saat terjadinya transaksi pinjaman uang atau barang oleh anggota koperasi.
C. Penyajian
Aset tetap Primkoppol Resort xxx melakukan penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus. Berdasarkan pencatatan Primkoppol Resort xxx dilakukan penyesuaian, menunjukkan bahwa telah sesuai dengan SAK ETAP. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual menggunakan konsep biaya historis. Laporan keuangan tersebut disajikan secara relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi oleh pemakai dan andal. Penggunaan biaya historis dipilih karena:
1. Biaya dapat ditelusuri atau diverifikasi kembali dan merupakan harga transaksi yang sudah direalisasi.
2. Biaya timbul dari transaksi yang wajar, yang disepakati bersama oleh pembeli dan penjual dalam suatu perekonomian bebas, yang merupakan nilai minimum aset bagi pembeli.
3. Nilai minimum merupakan biaya yang mencerminkan nilai aktual aset bagi koperasi pada saat diperoleh.


4.2.2.      Penyajian Laporan Keuangan Primkoppol Resort xxx
A.    Neraca
Dalam SAK ETAP laporan neraca menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Dimana pos-pos minimal mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi, dan ekuitas. Namun urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP.
Dalam neraca Primkoppol Resort xxx tidak terdapat pos properti investasi, aset tidak berwujud, aset dan kewajiban pajak, dan kewajiban diestimasi. Tidak adanya pos properti investasi, dikarenakan Primkoppol Resort xxx tidak melakukan sewa gedung untuk untuk unit-unit yang ada pada koperasi, melainkan hanya menjalankan usahanya di yang telah disediakan Polres xxx, dan tidak memiliki aset tidak berwujud. Pos aset dan kewajiban pajak tidak juga tersaji pada neraca yang menunjukkan bahwa Primkoppol Resort xxx belum melakukan pembayaran pajak. Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti sehingga memerlukan estimasi dan Primkoppol Resort xxx tidak memiliki kewajiban diestimasi tersebut.
Penyajian neraca terdiri dari beberapa klasifikasi, yaitu:
1. Klasifikasi aset lancar dan aset tetap.
    Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar apabila:
a. diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan, dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas;
b. dimiliki untuk diperdagangkan;
c.  diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau
d. berupa .kas .atau .setara .kas, .kecuali .jika .dibatasi .penggunaannya .dari pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Neraca Primkoppol Resort xxx dalam penyajian pos aset lancar, tidak sesuai dengan klasifikasi SAK ETAP karena ada akun piutang khusus yang yang tersaji pada pos aset lancar dan seharusnya akun tersebut disajikan pada pos aktiva lain-lain dan untuk menghapus akun piutang khusus tersebut harus dibentuk akun cadangan penyisihan piutang tak tertagih yang seharusnya akun tersebut disajikan untuk menghapus piutang tak tertagih. Sedangkan adanya penayjian nilai gedung dalam aset lainnya sebagai aset tetap tidak sesuai dengan SAK ETAP karena gedung yang disajikan dalam neraca tersebut bukan hak milik koperasi.
2. Klasifikasi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
    Entitas mengklasifikasikan kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek apabila:
a. diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi entitas;
b.  dimiliki untuk diperdagangkan;
c. kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau
d. entitas .tidak .memiliki .hak .tanpa .syarat .untuk .menunda .penyelesaian kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Primkoppol Resort xxx telah menyajikan pos kewajiban lancar sesuai dengan klasifikasikan kewajiban lancar yang diatur dalam SAK ETAP dimana kewajiban lancar tersebut akan diselesaikan dalam jangka waktu paling lambat 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
B.           Laporan Laba Rugi
Dalam SAK ETAP paragraf 5.3, laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut: (1) pendapatan, (2) beban keuangan, (3) bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas, (4) beban pajak, dan (5) laba atau rugi neto. Dalam penyajian laporan laba rugi Primkoppol Resort xxx tidak terdapat akun atau pos bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas dan juga beban pajak, yang dapat dilihat pada penyajian laporan laba rugi. Penyajian pos atau judul dan sub jumlah lainnya pada laporan laba rugi, telah sesuai dengan SAK ETAP yang bertujuan untuk memahami kinerja keuangan dan juga entitas tidak menyajikan atau mengungkapkan pos pendapatan dan beban sebagai pos luar biasa, dalam laporan laba rugi. Akun beban pajak juga tidak terdapat dalam laporan laba rugi yang menunjukkan bahwa Primkoppol Resort xxx belum memenuhi kewajiban membayar pajak sebagaimana yang telah diwajibkan dalam SAK ETAP.
SAK ETAP juga mewajibkan format laporan keuangan laba rugi entitas dengan menggunakan analisa sifat beban dan analisa fungsi beban. Di dalam kedua metode analisa tersebut, tidak diperkenankan untuk membandingkan pendapatan dengan piutang usaha dan selisih persediaan akhir bulan lalu dengan bulan berjalan. Dalam penyajian laporan laba rugi, Primkoppol Resort xxx menggunakan analisa sifat beban. Analisa sifat beban dipilih karena tidak memerlukan pengungkapan tambahan seperti pada analisa fungsi beban yang dapat dilihat pada laporan laba ruginya.
C.           Laporan Arus Kas
Laporan  arus  kas  menyajikan  informasi  perubahan  historis  atas  kas  dan
setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau lainnya. Oleh karena itu, investasi umumnya diklasifikasikan sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. Cerukan bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan sejenis dengan pinjaman. Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut termasuk komponen kas dan setara kas. Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan, dan Primkoppol Resort xxx telah menyajikan sesuai dengan pengklasifikasian tersebut.
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
a.  penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
b.  penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain;
c.  pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
d.  pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan;
e. pembayaran.. kas.. atau ..restitusi.. pajak.. penghasilan.. kecuali.. jika.. dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;
f.  penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman, dan kontrak lainnya yang dimiliki  untuk tujuan  perdagangan,  yang sejenis  dengan  persediaan yang
dimaksudkan untuk dijual kembali.
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi. Tetapi, arus kas yang menyangkut transaksi tersebut merupakan arus kas dari aktivitas investasi. Dalam penyajian laporan arus kas Primkoppol Resort xxx, pada pos arus kas aktifitas operasi telah sesuai dengan ketentuan SAK ETAP dimana akun-akun yang terdapat pada pos arus kas aktifitas operasi telah sesuai dengan kriteria SAK ETAP. 
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
(a) pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap yang dibangun sendiri), aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lainnya;
(b) penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya;
(c) pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan);
(d) penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture (selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan);
(e)  uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain;
(f) penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.
Dalam penyajian laporan arus kas Primkoppol Resort xxx, pada pos arus kas aktifitas investasi telah sesuai dengan SAK ETAP, yaitu akun-akun yang tersaji dalam pos arus kas aktifitas investasi merupakan akun-akun yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
D.          Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi tahun berjalan, pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan, dan rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari komponen ekuitas. Primkoppol Resort xxx tidak menyajikan laporan perubahan ekuitas selama periode usahanya. SAK ETAP mewajibkan entitas untuk menyajikan informasi sebagai berikut di dalam laporan perubahan ekuitas: saldo laba pada awal dan akhir periode serta penyajian kembali laba setelah dikoreksi kesalahan atau perubahan kebijakan.
E.           Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan harus:
(a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan;
(b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan; dan
(c)  memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis. Setiap pos dalam laporan keuangan merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan atas laporan keuangan. Primkoppol Resort xxx tidak membuat catatan atas laporan keuangan yang menyebabkan kurangnya informasi dalam memahami keberadaan posisi keuangannya. Hal tersebut tidak sesuai dengan SAK ETAP yang mewajibkan setiap ETAP untuk membuat catatan atas laporan keuangan.
4.2.3.      Kebijakan dan Saldo Akun Yang Tersaji Dalam Laporan Keuangan
A.    Persediaan
Persediaan meliputi aset untuk dijual, termasuk aset dalam proses produksi atau bahan atau perlengkapan untuk proses produksi atau pemberian jasa. Cost mencakup seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang terjadi untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisi sekarang. Biaya pembelian meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya, biaya pengangkutan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat didistribusikan pada perolehan barang jadi, bahan, dan jasa. Pemberian diskon, potongan harga, dan yang serupa dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.
Menurut SAK ETAP, entitas harus memilih metode pencatatan persediaan yang diperbolehkan oleh SAK ETAP, yaitu metode FIFO atau average. Jika persediaan dijual maka, jumlah yang tercatat harus diakui sebagai beban pada periode dimana pendapatan diakui. Pengungkapan harus meliputi informasi mengenai kebijakan akuntansi persediaan, total yang tercatat berserta klasifikasinya, jumlah penurunan nilai persediaan, serta jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode.
Persediaan yang disajikan pada laporan laba rugi Primkoppol Resort xxx hanya persediaan barang dagangan pada unit toko. Pembelian persediaan dilakukan pada setiap persediaan sudah hampir habis dan yang biasa dilakukan pembelian persediaan pada awal bulan dan pertengahan bulan. Walaupun pada awal bulan secara rutin melakukan pembelian persediaan, namun sebelum membeli terlebih dahulu mendata banyaknya sisa barang yang ada dan jika misalnya sebuah barang masih dirasa cukup maka tidak diadakan pembelian atas barang tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Primkoppol Resort xxx menggunakan metode FIFO untuk mencatat persediaannya. Dalam metode FIFO, persediaan yang lebih dulu masuk maka akan dikeluarkan lebih dahulu.

Berikut saldo persediaa barang dagangan Tahun 2011

Tabel 4.4
Primkoppol Resort xxx
Persediaan Barang Dagangan
Per 31 Desember 2011

NO
NAMA BARANG
Stock Awal
Pembelian
Jumlah
Stock Akhir
Satuan
Harga (Rp)
Satuan
Harga (Rp)
Satuan
Harga (Rp)
Satuan
Harga (Rp)
1
Gula pasir
85
901,000
1166
11,593,150
1251
12,494,150
31
305,350
2
Kopi / the
65
61,975
923
1,936,024
988
1,997,999
52.5
78,570
3
Sabun cuci
39
325,212
730
7,519,230
769
7,844,442
35
374,825
4
Sabun mandi
116
245,122
1461
3,453,120
1577
3,698,242
125
316,799
5
Pasta gigi
22
164,920
300
2,219,460
322
2,384,380
25
199,820
6
Sikat gigi
14
26,838
48
92,000
62
118,838
9
17,244
7
Buku tulis
9
23,400
70
247,375
79
270,775
51
95,612
8
Milk / susu
36
336,886
434
4,707,163
470
5,044,049
53
485,227
9
Rokok
966
8,325,720
19625
179,566,050
20591
187,891,770
583
5,376,350
10
Minyak Rambut
14
75,860
21
178,860
35
254,720
2
10,840
11
Semier / braso
20
174,820
170
1,636,050
190
1,810,870
6
60,840
12
Bateray
28
39,508
128
239,730
156
279,238
31
72,336
13
Obat nyamuk
66
350,997
331
1,446,470
397
1,797,467
28
65,324
14
Minyak goreng
46
1,426,250
776
26,390,605
822
27,816,855
33
896,625
15
Kecap
19
285,000
216
3,608,600
235
3,893,600
18
274,874
16
Sampho
19
125,950
198
1,427,415
217
1,553,365
12
90,320
17
Balsem
11
43,736
0
0
11
43,736
2
7,952
18
Pop mei / mei goreng
220
327,624
2904
4,350,921
3124
4,678,545
110
179,263
19
Pengharum ruangan
8
64,385
56
562,155
64
626,540
9
106,250
20
Kosmitik
18
218,880
292
3,594,148
310
3,813,028
32
423,030
21
Lain-lain
97
434,976
8872
21,571,338
8969
22,006,314
91
261,075
22
Beras
16
2,723,000
663
116,981,000
679
119,704,000
0
0
23
Pembersih lantai
11
92,330
236
1,159,400
247
1,251,730
14
113,400
24
ATK
466
1,739,555
1769
8,049,340
2235
9,788,895
536
2,209,711
25
Barang TP
186
2,392,805
1169
8,795,500
1355
11,188,305
221
1,923,750
26
Barang elektronik
0
0
185
288,855,500
185
288,855,500
0
0
27
Barang kain
0
0
757
50,746,500
757
50,746,500
0
0
J U M L A H
2597
20,926,749
43500
750,927,104
46097
771,853,853
2109.5
13,945,387

Sumber data: Primkoppol Resort xxx
B.     Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan administratif dan dapat digunakan lebih dari satu periode. Suatu benda diakui sebagai aset jika memenuhi prinsip pengakuan. Pada saat perolehan, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi kecuali sebagai bagian perolehan aset. Beban penyusutan dihitung berdasarkan alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan selama umur manfaat. SAK ETAP tidak mengatur tentang nilai sisa. Metode penyusutan yang diperbolehkan oleh SAK ETAP adalah metode garis lurus, saldo menurun dan metode jumlah unit produksi. Metode penyusutan yang dipergunakan harus mencerminkan ekspektasi pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset tetap. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi di masa depan yang diekspektasi dari penggunaan atau pelepasannya.
SAK ETAP mewajibkan entitas agar mengakui biaya perolehan aset tetap sebagai aset tetap jika ada manfaat ekonomi masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal. SAK ETAP juga mewajibkan entitas untuk mengukur aset tetap setelah pengakuan awal pada biaya perolehan dikurang akumulasi penyusutan. Informasi mengenai aset tetap yang terdiri dari dasar pengukuran, metode penyusutan, umur manfaat, dan akumulasi penyusutan harus diungkapkan oleh entitas, serta mewajibkan entitas untuk mencatat tanah dan bangunan secara terpisah, meskipun tanah dan bangunan itu diperoleh bersamaan. Karena tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan.
Seluruh aset Primkoppol Resort xxx telah dilakukan pengukuran masa manfaat yang menggunakan metode garis lurus karena perhitungannya yang mudah, namun tidak diadakan penghentian akumulasi penyusutan terhadap aset yang telah tidak bisa diadakan penyusutan yang dikarenakan umur ekonomisnya telah lebih kecil dari pada penyusutannya. Adanya penyusutan secara terus-menerus sehingga melebihi nilai dari pada aset, tidaklah dibenarkan. Adanya penyajian gedung yang merupakan bukan aset koperasi seharusnya tidak disajikan pada daftar aset koperasi. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengungkapan aset tetap yang dimilik Primkoppol Resort xxx kurang sesuai dengan SAK ETAP. Berikut dapat dilihat daftar aset tetap Primkoppol Resort xxx.
Tabel 4.5
Daftar Aset Primkoppol Resort xxx
Per 31 Desember 2011








No
Nama Barang
Banyaknya
Th. Perolehan / Pembelian
Akumulasi Penyusutan
Tahun
Harga
Thn. 2010
Penyusutan
s/d 2011
1
2
3
4
5
6
7
8

I PERALATAN KANTOR






1
Meja kursi
1
1983
60,000
108,000
6,000
114,000
2
Kursi
8
1983
28,000
50,400
2,800
53,200
3
Mesin Tik
1
1983
238,500
433,000
23,500
456,500
4
Papan struktur organisasi
1
1983
45,000
79,500
4,500
84,000
5
Papan statistik tahunan
1
1983
3,500
6,300
350
6,650
6
Papan peta lokasi
1
1983
20,000
36,000
2,000
38,000
7
Pigura tempat klarifikasi
4
1983
10,000
18,000
1,000
19,000
8
Almari tempat arsip
1
1984
75,000
135,195
7,500
142,695
9
Cermin
1
1984
3,500
6,300
350
6,650
10
Meja panjang
1
1984
8,500
15,300
850
16,150
11
Jam tembok
1
1984
45,000
86,000
4,500
90,500
12
Kotak kaca tempat piala
1
1984
5,000
9,000
500
9,500
13
Piala juara terbaik koperasi
1
1984
15,000
27,000
1,500
28,500
14
Kotak kaca tempat piala
1
1985
5,000
9,000
500
9,500
15
Piala juara I koperasi
1
1985
15,000
27,000
1,500
28,500
16
Pigura tempat klarifikasi
1
1985
2,000
4,080
200
4,280
17
Panji Primkoppol
1
1985
57,500
96,500
5,750
102,250
18
Pigura tempat klarifikasi
1
1986
2,250
4,050
225
4,275
19
Papan statistik bulanan
1
1987
40,000
72,000
4,000
76,000
20
Cagak tempat panji
1
1987
40,000
72,000
4,000
76,000
21
Pigura dengan kaca
1
1987
2,500
4,500
250
4,750
22
Almari tempat barang
1
1987
17,500
31,500
1,750
33,250
23
Meja tulis/ kursi
2
1989
95,000
173,000
9,500
182,500
24
Kaca meja tulis
2
1989
21,600
39,060
2,160
41,220
25
Pigura dengan kaca
3
1990
9,750
17,850
975
18,825
26
Jam tembok / dinding
1
1995
90,000
135,000
9,000
144,000
27
Kipas angin
1
1995
85,000
127,500
8,500
136,000
28
Meja tulis
1
1995
250,000
375,835
25,000
400,835
29
Meja tamu
1
1995
300,000
460,000
30,000
490,000
30
Meja tulis
1
2003
625,000
500,000
62,500
562,500
1
2
3
4
5
6
7
8
31
Komputer
1
2003
2,300,000
1,840,000
230,000
2,070,000

J U M L A H
45

4,515,100
4,998,870
451,160
5,450,030

II. PERLENGKAPAN






1
Bangunan / gedung

1983
1,400,476
3,902,180
229,540
4,131,720








1
Almari besar (Eltage)
1
1960
13,500
25,650
1,350
27,000
2
Timbangan besar
1
1960
1,800
3,535
180
3,715
3
Timbangan kecil
1
1960
245
465
25
490
4
Almari tempat barang
1
1983
132,500
265,000
13,250
278,250
5
Meja panjang
1
1983
60,000
114,000
6,000
120,000
6
Almari tempat barang
1
1983
95,500
171,750
9,550
181,300
7
Bangku panjang
1
1983
35,000
66,500
3,500
70,000
8
Papan Primkoppol
1
1984
60,000
114,000
6,000
120,000
9
Travo mesin FC
1
1984
540,000
1,020,000
54,000
1,074,000
10
Pemotong kertas
1
1984
125,000
238,555
12,500
251,055
11
Meja kecil tempat uang
1
1984
27,000
51,500
2,700
54,200
12
Kotak saran
1
1989
9,500
19,950
950
20,900
13
Rak tempat barang
1
1994
100,000
153,000
10,000
163,000
14
Almari arsip
1
1997
350,000
420,000
35,000
455,000
15
Staples besar
1
2000
267,545
168,600
26,750
195,350
16
Almari etalage
1
2000
500,000
450,000
50,000
500,000
17
Etalage rokok

2001
225,000
202,500
22,500
225,000

J U M L A H


2,317,590
3,282,505
231,755
3,514,260









III. MESIN FOTO COPY






1
Mesin foto copy besar
1
1984
16,943,000
19,773,983
1,200,000
20,973,983
2
Mesin foto copy besar
1
2000
8,000,000
9,511,982
550,000
10,061,982

J U M L A H
2

24,943,000
29,285,965
1,750,000
31,035,965

Sumber data: Primkoppol Resort xxx
C.           Pendapatan
Entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus diterima. Nilai wajar tersebut tidak termasuk jumlah diskon penjualan dan potongan volume. Primkoppol Resort xxx menggunakan dasar akrual basis dalam mengakui pendapatan dan pendapatan yang diterima berdasarkan nilai wajar karena tidak terdapat diskon dalam setiap transaksi penjualan. Denagn demikian dapat dinyatakan Primkoppol Resort xxx dalam penyajian pendapatan telah sesuai dengan SAK ETAP.

D.          Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya pinjaman juga meliputi bunga dari bank atas pinjaman jangka pendek atau pun panjang. Apabila melakukan pinjaman dengan mata uang asing, maka perbedaan nilai tukar dari pinjaman mata uang asing juga dianggap sebagai biaya bunga. SAK ETAP mewajibkan seluruh entitas untuk mengakui seluruh biaya pinjaman sebagai beban pada laporan laba rugi diperiode terjadinya. SAK ETAP juga mewajibkan SAK ETAP untuk mengungkapkan besarnya pinjaman tersebut.
Primkoppol Resor xxx mengakui pembayaran bunga atas hutang bank sebagai beban bunga pinjaman dan mengungkapkan jumlahnya di dalam laporan laba rugi. Hal ini menunjukkan bahwa penyajian laporan laba rugi Primkoppol Resor xxx telah sesuai dengan SAK ETAP. Berikut penyajian laporan laba rugi unit simpan pinjam Primkoppol Resor xxx.
Tabel 4.6
Primkoppol Resort xxx
Laporan Laba Rugi
Unit Simpan Pinjam
Per 31 desember 2011
I
PENDAPATAN








a.
Pendapatan Jasa SP




Rp.
748,503,596

b.
Pendapatan Administrasi




0











II
BIAYA-BIAYA








a.
Biaya Bunga Bank

Rp.
581,827,095




b.
Biaya Administrasi Bank
Rp.
0




c.
Biaya Bingkisan Lebaran
Rp.
0


















Total Biaya



Rp.
581,827,095




SHU Thn 2011



Rp.
166,676,501

Sumber data: Primkoppol Resort xxx

E.           Imbalan Kerja
Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yang diberikan oleh entitas sebagai pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja termasuk juga direktur dan manajemen. Imbalan kerja jangka pendek meliputi upah, gaji, iuran jaminan sosial. SAK ETAP mewajibkan entitas mengungkapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja apakah termasuk iuran pasti atau imbalan pasti. Selain itu entitas juga wajib mengungkapkan beban imbalan kerja yang diakui setiap periode berjalan. Primkoppol Resor xxx telah mengungkapkan informasi mengenai imbalan kerja yang diakui setiap periode yang dapat dilihat pada laporan laba rugi pada pos biaya-biaya.
F.           Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika terdapat kelebihan atas pembayaran pajak maka diakui sebagai aset. SAK ETAP tidak mengatur tentang pajak tangguhan. SAK ETAP mewajibkan entitas mengakui, mengukur, dan mengungkapkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar di dalam laporan laba rugi. Primkoppol Resor xxx tidak mencantumkan besarnya pajak penghasilan di dalam laporan laba ruginya yang menunjukkan bahwa Primkoppol Resor xxx belum melakukan pembayaran pajak dan hal tersebut tidak sesuai dengan SAK ETAP yang mewajibkan setiap ETAP untuk membayar pajak.
G.          Mata Uang Pelaporan
Laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Namun apabila entitas dapat  menggunakan  mata  uang  lain   sepanjang   memenuhi   sebagai   mata  uang
fungsional, hal tersebut diperbolehkan, dengan ketentuan:
a.  Mata uang pencatatan harus sama dengan mata uang pelaporan.
b. Mata uang fungsional harus sesuai dengan indikator arus kas, indikator harga jual, indikator biaya.
Laporan keuangan harus disajikan kembali jika entitas merubah mata uang pelaporan. Laporan keuangan Primkoppol Resor xxx telah disajikan dengan menggunakan mata uang rupiah dan telah sesuai dengan ketentuan SAK ETAP.
4.2.4.      Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP
Dari paparan di atas, terdapat ketidak sesuaian laporan keuangan yang disajikan Primkoppol Resort xxx ditinjau berdasarkan SAK ETAP, yaitu sebagai berikut:
1.      Tidak adanya akun cadangan penyisihan piutang tak tertagih yang seharusnya disajikan untuk menghapus piutang khusus pada neraca dan akun piutang khusus tersebut pada neraca seharusnya disajikan terpisah dari dari pos aktiva lancar dan disajikan pada pos aktiva lain-lain.
2.      Nilai penyusutan yang terseji pada neraca melebihi nilai perolehan aset dan harus disesuaikan.
3.      Kewajiban membayar pajak yang belum diterapkan.
4.      Penyajian gedung yang disajikan pada pos aktiva tetap yang pada kenyataannya gedung tersebut bukan hak milik koperasi dan seharusnya koperasi melakukan pembayaran sewa atas gedung yang ditempati tersebut.
5.      Tidak adanya laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan.

Dari perincian ketidak sesuaian penyajian laporan keuangan Primkoppol Resort xxx, maka berikut ini akan disajikan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP.
A.          Penyajian neraca yang sesuai dengan SAK ETAP
Tabel 4.7
Primkoppol Resort xxx
Laporan Neraca (Berdasarkan SAK ETAP)
Per 31 desember 2011

No. Urut
U R A I A N
Tahun 2011
Tahun 2010
No. Urut
U R A I A N
Tahun 2011
Tahun 2010
( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )
I
AKTIVA LANCAR


IV
KEWAJIBAN LANCAR


1
Kas umum
8,050,058
5,620,255
17
Jasa anggota
498,942,299
463,159,746
2
Bank
2,799,747
2,799,747
18
Dana pengurus
126,995,277
108,627,220
3
Pinjaman diberikan
5,309,248,518
6,597,311,258
19
Dana karyawan
62,319,783
53,135,755
4
Piutang pertokoan
500,960,175
545,810,935
20
Dana pendidikan
77,636,548
68,452,520
5
Piutang Unit FC
27,872,405
27,616,805
21
Dana sosial
70,544,363
62,785,335
6
Cadangan Piutang Tak Tertagih
      (58,380,811)

22
Biaya YMH dibayar
15,111,077

7
Persediaan barang toko
13,945,387
20,926,749
23
Simpanan sukarela
183,000
190,000
8
Biaya sewa dibayar di muka
10,480,150
20,480,150
24
Hutang usaha
0
0

JUMLAH
5,814,975,629
7,220,091,457
25
Hutang bank
2,847,901,051
4,532,067,528





JUMLAH
3,699,633,398
5,288,418,104
III
INVESTASI JANGKA PANJANG






9
Simpanan pokok di Puskoppol
30,000
30,000
V
MODAL SENDIRI


10
Simpanan wajib di Puskoppol
2,926,500
2,926,500
27
Simpanan pokok
8,110,000
8,060,000
11
Simpanan sukarela di Puskoppol
202,040
202,040
28
Simpanan wajib
1,528,639,600
1,328,490,100

JUMLAH
3,158,540
3,158,540
29
Donasi
530,000
530,000




30
Cadangan
503,371,992
436,947,318
III
AKTIVA TETAP


31
S H U
105,777,541
183,680,565
12
Gedung



JUMLAH
2,146,429,133
1,957,707,983
13
Peralatan kantor
5,305,500
5,305,500




14
Perlengkapan
2,950,045
2,950,045




15
Mesi foto copy
41,434,000
41,434,000




16
Akumulasi penyusutan
41,766,891
47,293,605





JUMLAH
7,922,654
22,876,090












IV
AKTIVA LAIN-LAIN






17
Piutang khusus
20,005,708
20,005,708














5,846,062,531
7,246,126,087


5,846,062,531
7,246,126,087
Sumber: Data diolah

B.           Penyajian laporan laba rugi yang sesuai dengan SAK ETAP.
Tabel 4.8
Primkoppol Resort xxx
Laporan Laba Rugi (Berdasarkan SAK ETAP)
Per 31 desember 2011
I
PENDAPATAN










1.
a.
Penjualan Barang Toko



Rp.
873,102,232


b.
Penjualan Barang Foto Copy



Rp.
0





Jumlah




Rp.
873,102,232



























2.
HPP Barang











a.
Persediaan Awal Barang Toko
Rp.
20,926,749





b.
Persediaan Awal Barang FC
Rp.
0





c.
Pembelian Barang Toko
Rp.
755,582,104





d.
Pembelian Barang FC

Rp.
0








Jumlah

Rp.
776,508,853






























3.
a.
Persediaan Akhir Barang Toko
Rp.
13,945,387





b.
Persediaan Akhir Barang FC
Rp.
0








Jumlah

Rp.
13,945,387







HPP Barang



Rp.
762,563,466




Keuntungan Toko



Rp.
110,538,766



























5.
Pendapatan Jasa FC





Rp.
11,958,750

6.
Pendapatan Jasa SP





Rp.
166,676,501




Total Pendapatan



Rp.
289,174,017


























II
BIAYA-BIAYA










a.
Biaya Operasional


Rp.
59,010,798




b.
HR Pengurus / Pengawas

Rp.
12,900,000




c.
HR Karyawan / Jurbuk


Rp.
21,600,000




d.
Biaya Penyusutan


Rp.
5,793,790




e.
Biaya Transport Barang


Rp.
600,000




f.
Biaya Penyisihan Piutang tak tertagih
Rp.
58,380,811




g.
Biaya Sewa Gedung


Rp.
10,000,000




















Total Biaya



Rp.
168,285,399




SHU Thn 2011 sebelum pajak

Rp.
120,888,618













II
Pajak yang dikenakan pada koperasi







120,888,618
x
25% x 50%




Rp.
       (15,111,077)

















SHU Thn 2011 setelah pajak


105,777,541
Sumber: Data diolah
C.           Penyajian laporan perubahan ekuitas yang sesuai dengan SAK ETAP

Tabel 4.9
Primkoppol Resort xxx
Laporan Perubahan Ekuitas (Berdasarkan SAK ETAP)
Per 31 Desember 2011

  (dalam rupiah)






Modal Awal

1,957,707,983







SHU Tahun 2011
105,777,541



Simpanan pokok
50,000



Simpanan wajib
200,149,500



Donasi
0



Cadangan
66,424,674



Bertambah

372,401,715







Modal Akhir

2,330,109,698







Sumber: Data diolah
keterangan:
1.      Akun cadangan piutang tak tertagih dibentuk dari besarnya jumlah piutang lancar (5.838.081.098) dikalikan 1% = 58.380.811, namun besarnya persentase yang membentuk akun tersebut seharusnya disepakati pada rapat anggota tahunan. Pembentukan akun tersebut untuk menghapus piutang khusus yang merupakan piutang macet.
2.      Akun biaya sewa dibayar dimuka merupakan biaya sewa gedung yang pada neraca koperasi gedung tersebut diakui sebagai aset dan kemudian disesuaikan sebagai biaya sewa. Berikut jurnal penyesuaian yang dibuat untuk penghapusan gedung dan pembentukan biaya sewa dibayar dimuka:
Pada saat pembentukan akun gedung, koperasi menjurnal:
Gedung                 20.480.150
Kas                              20.480.150
Kemudian diadakan penyesuaian dengan menjurnal:
Kas                        20.480.150
Gedung                       20.480.150
Biaya dibayar dimuka       20.480.150
Kas                                          20.480.150
Dan jurnal yang terbentuk:
Biaya dibayar dimuka       20.480.150     
Biaya sewa gedung                 20.480.150
Pada tahun 2011 koperasi dikenakan biaya sewa gedung sebesar 10.000.000, maka dilakukan penjurnalan:
Biaya sewa gedung           10.000.000
Biaya dibayar dimuka             10.000.000
Maka nilai biaya dibayar dimuka pada tahun 2011 sebesar 10.480.150.
3.      Penyesuaian terhadap akun akumulasi penyusutan yang semula berjumlah 53.087.395, disesuaikan sebesar 11.320.504, yaitu dilakukan karena jumlah penyusutan terhadap aset telah melebihi nilai perolehan aset. Jurnal yang dibuat:
Akumulasi penyusutan                  11.320.504
Cadangan                                            11.320.504
Maka cadangan yang semula 492.051.488 bertambah sebesar 11.320.504 dan menjadi 503.371.992 yang telah tersaji pada neraca.
4.      Penyesuaian terhadap pembayaran pajak dilakukan dengan memunculkan akun biaya yang masih harus dibayar pada neraca dengan perhitungan yang telah tersaji pada laporan laba rugi.